Sabtu, 12 Mei 2012

bukti sayang fenny ke papa

Selepas SMA, Fenti, waktu itu 20 tahun, melanjutkan studinya ke Akademi Sekretaris ternama di Bandung. Dengan wajah sangat cantik, tubuh tinggi semampai, dan kemampuan akademis yang cukup baik, pantaslah kalau Fenti memasuki akademi tersebut. Pacar Fenti sejak SMA, Ganjar, tetap setia dan semakin serius dalam menjalin hubungan dengan Fenti.
“Mau kemana lagi, Fen?” tanya Ganjar sambil melirik ke Fenti.
“Pulang, ah.. Aku capek sehabis ujian tadi,” jawab Fenti sambil bersandar pada jok mobil, matanya terpejam.
Ganjar sekilas melirik pada paha Fenti yang putih mulus. Rok mini yang dipakai Fenti naik tersingkap dengan posisi duduk Fenti tersebut.
“Fen, kita ke motel dulu, ya..?” ajak Ganjar.
“Yee, kamu horny ya?” kata Fenti melirik Ganjar sambil tersenyum.
“Habisnya aku tidak tahan melihat kamu…” kata Ganjar sambil tersenyum pula.
“Ya sudah, mau dimana?” tanya Fenti sambil tangannya mengelus paha Ganjar yang sedang mengemudi.
Ganjar tak menjawab. Hanya senyuman saja yang tampak di wajahnya sementara mobil diarahkannya menuju sebuah motel..
“Buka dong semua pakaian kamu,” kata Ganjar sementara dia sendiri melucuti semua pakaiannya.
“Ih dasar otak horny!” kata Fenty tersenyum sambil melepas seragam kuliahnya.
“Aku cinta kamu..” kata Ganjar sambil memeluk tubuh telanjang Fenti dari belakang.
Satu tangan meremas buah dada Fenty, sementara satu tangan mengelus dan mengusap memeknya.
“Mmhh…” desah Fenty sambil terpejam. Tangan Fenty menggenggam kontol Ganjar yang sudah tegak dan sesekali mengenai belahan pantatnya.
“Mmhh.. Enak sayang…” bisik Ganjar ketika Fenty mengocok kontolnya.
Fenty tersenyum dan langsung membalikkan badannya menghadap Ganjar lalu mengecup bibirnya. Ganjar membalas kecupan bibir Fenty dengan hangat.
“Hisap, dong…” bisik Ganjar di telingan Fenty.
Fenty tersenyum sambil merendahkan badannya dan langsung berjongkok. Wajahnya tepat di depan kontol Ganjar yang sudah berdiri tegak. Lidah Fenty mulai menjilati kepala kontol Ganjar sementara tangannya tetap mengocok batangnya.
“Ohh.. Enak sayang…” bisik Ganjar sambil memompa kontolnya pelan ketika Fenty mulai mengulum batang kontolnya.
Jilatan, hisapan serta kocokan tangan Fenty pada kontolnya membuat Ganjar mengejang menahan nikmat.
“Gantian dong…” kata Fenty sambil bangkit setelah beberapa waktu.

Fenty bersandar ke dinding sambil berdiri. Ganjar jongkok lalu diciumnya bulu kemaluan Fenty. Fenty memejamkan matanya dan melebarkan kakinya ketika lidah ganjar mulai menelusuri belahan memeknya.
“Oww.. Enak banget, sayang,” kata Fenty sambil memegang kepala Ganjar dan mendesakan ke memeknya.
Pinggulnya bergerak naik turun ketika lidah Ganjar bermain di lubang memek dan kelentitnya bergantian.
“Ohh.. Sshh…” desis Fenty merasakan kenikmatan yang tak terhingga.
Fenty terpejam dan mendongak sambil mendesakkan kepala Ganjar lebih keras ke memeknya ketika ada sesuatu yang sangat nikmat tiada tara yang mau keluar..
“Ohh.. Ohh.. Ohh…” Fenty menjerit pelan tertahan ketika mencapai puncak orgasmenya.
Terasa ada yang menyembur hangat enak di dalam memeknya.
“Mmhh.. Enak sekali sayang,” kata Fenty sambil agak membungkuk lalu mencium bibir Ganjar yang masih basah oleh cairan memeknya.
Ganjar sepertinya sudah tidak tahan lagi. Setelah membalas ciuman Fenty sesaat, segera ditariknya tubuh Fenty ke atas ranjang. Fenty telentang sambil membuka kakinya lebar. Dengan tak sabar Ganjar segera menaiki tubuhnya lalu mengarahkan kontolnya ke memek Fenty. Tangan Fenty segera menggenggam dan membimbing kontol Ganjar ke lubang memeknya. Dengan sekali desakan, kontol Ganjar sudah masuk ke memek Fenty. Kontol Ganjar keluar masuk memek Fenty disertai bunyi khas..
“Mmhh…” Fenty mendesah sambil terpejam sementara pinggulnya bergoyang mengimbangi gerakan Ganjar.
“Enak sekali, sayangghh…” desah Ganjar.
Setelah beberapa waktu dan beberapa posisi bersetubuh mereka lakukan, Ganjar hampir mencapai puncak kenikmatannya. Kontol Ganjar semakin cepat keluar masuk memek Fenty. Ketika puncaknya, Ganjar segera mencabut kontolnya lalu turun dan berdiri di pinggir ranjang. Fenty yang sudah terbiasa, langsung mengerti. Kontol Ganjar yang masih basah oleh cairan memeknya segera dikulum han dihisap kuat sambil dikocok pelan. Ganjar terpejam sambil memegang kepala Fenty dan mendesakkan kontolnya agak dalam ke mulut Fenty. Tak lama, crott! Crott! Crott! Air mani Ganjar tumpah di dalam mulut Fenty yang terus menghisap kontolnya.
“Wohh.. Enak sekali, sayang,” ujar Ganjar dengan nafas berat.
Fenty tersenyum sambil menjilati batang dan kepala kontol Ganjar dari sisa air maninya yang masih menempel. Lalu mereka berciuman..
“Cepat pulang ah…” kata Fenty setelah mereka selesai berpakaian dan merapikan diri.
“Ya sayang…” kata Ganjar sambil menggandeng Fenty keluar kamar.
Sesampai di rumah, Ganjar segera pulang setelah berpamitan kepada Papa dan mama Fenty.
“Lama amat sih, Fen?” tanya mamanya.
“Iya, mam.. Tadi kami nyimpang dulu ke tempat makan,” kata Fenty ringan sambil segera ke kamarnya untuk ganti pakaian.
Malam harinya, ketika mereka sedang nonton TV, Papa dan Mama Fenty segera bangkit dari tempat duduk karena sudah waktunya jam tidur.
“Kamu jangan terlalu malam begadang, nanti sakit kepala,” kata mamanya kepada Fenty.
“Iya, Mam.. Tanggung nih film sedang seru-serunya,” kata Fenty sambil matanya terus melihat TV.
Lalu mereka segera masuk kamar. Setelah beberapa menit, telinga Fenty menangkap suara ranjang berderit berulang-ulang. Sebetulnya Fenty sudah mengerti apa yang sedang terjadi di kamar orang tuanya. Fenty bersikap cuek saja awalnya. Tapi rasa penasaran dihatinya membuat Fenty ingin mengintip mereka. Segera fenty bangkit lalu mengendap mengintip dari lubang kunci. Walaupun tidak terlalu jelas tapi Fenty dapat melihat Papa Mamanya sedang bersetubuh.
Darah Fenty berdesir karenanya. Ketika mata Fenty melihat buah zakar dan kontol papanya yang keluar masuk memek Mamanya, darahnya makin berdesir. Matanya lebih jelas lagi melihat kontol papanya ketika mereka telah selesai bersetubuh, papanya bangkit dan mengelap kontolnya yang basah. Tampak jelas di mata Fenty betapa kontol papanya lebih besar dari kontol Ganjar. Fenty segera berdiri, mematikan TV lalu segera bergegas masuk kamarnya. Di atas ranjang, Fenty tidak bisa memejamkan matanya. Terbayang terus persetubuhan Papa Mamanya tadi, terlebih ketika terbayang kontol Papanya yang besar.. Perasaan Fenty jadi gelisah.
Sejak saat itu Fenty secara sadar arau tidak selalu memperhatikan gerak gerik Papanya. Apalagi bila Papanya hanya memakai kolor saja. Mata Fenty selalu mencuri pandang ke paha dan selangkangan Papanya. Papa Fenty waktu itu berumur 43 tahun. Badannya bersih dan tegap.
Suatu malam..
“Pijitin pundak Papa, Fen.. Pegal amat,” kata Papa Fenty waktu mereka nonton TV.
“Kalau begitu Papa duduk di bawah biar Fenty gampang mijitnya,” kata Fenty.
Papanya segera turun dari kursi lalu duduk di lantai. Fenty segera memijit pundak Papanya sambil nonton TV.
“Mama ngantuk ah.. Mau tidur duluan, Pa…” kata Mamanya sambil bangkit dan menuju kamarnya.
“Fenty sayang Papa,” bisik Fenty sambil merangkulkan tangannya ke leher Papanya.
“Nah, biasanya suka ada maunya kalau kamu sudah begini,” kata Papanya sambil tersenyum dan menoleh ke Fenty.
“Mm.. Fenty tidak minta apa-apa kok, Pa…” bisik Fenty lagi manja.
“Fenty hanya mau bilang kalau Fenty sayang Papa,” kata Fenty sambil mencium pipi Papanya.
Papanya diam sambil tersenyum sambil tanganya memegang tangan Fenty yang sedang memeluk dirinya dari belakang.
“Tumben kamu manja begini,” kata Papanya sambil menoleh dan menatap Fenty lama.
Fenty tersenyum lalu mencium pipi Papanya lagi berkali-kali. Darah Fenty mulai berdesir.
“Ada apa sih, Fen?” kata Papanya lagi sambil tersenyum.
Ucapan Papanya tidak bisa terus ketika bibir mungil Fenty mengecup bibirnya.
“Fenty sangat sayang Papa,” bisik Fenty lirih sambil bibirnya melumat hangat bibir Papanya.
Papa Fenty pada awalnya kaget atas tindakan putrinya ini, tapi lama kelamaan sentuhan hangat bibir Fenty bisa menghangatkan perasaan dan gairahnya. Dibalasnya ciuman Fenty dengan hangat pula.
“Mm…” suara Fenty terdengar pelan.
Papa Fenty bangkit lalu duduk berhadapan dengan Fenty. Kembali dilumat bibir Fenty dengan agak panas. Fentypun membalasnya dengan agak panas pula. Tangan Fenty bergerak ke arah selangkangan Papanya. Sambil tetap berciuman diremasnya pelan kontol Papanya. Terasa kontol Papanya mulai bergerak tegak dan tegang..
“Fenty sayang Papa,” kembali Fenty berbisik.
“Papa juga sama…” kata Papanya dengan nafas memburu.
“Jangan disini, Pa.. Nanti Mama tahu,” kata Fenty sambil bangkit dan menarik tangan Papanya ke kamar belakang.
Papanya menurut mengikuti Fenty. Fenty langsung memeluk dan melumat bibir Papanya dengan liar, Papanyapun membalasnya semakin panas. Tangan Fenty mulai berani disusupkan dan masuk ke celana kolor Papanya, lalu tanpa ragu menggenggam dan meremasnya pelan.
“Mmhh…” suara Papanya tertahan karena masih berciuman.
Fenty kemudian melepaskan pelukannya lalu merendahkan tubuhnya hingga jongkok. Diperosotkan celana kolor Papanya sampai lutut hingga kontol besarnya yang tegak tampak di depan wajahnya. Fenty mengocok pelan kontol Papanya lalu segera mengulumnya. Papanya terpejam sambil memegang kepala Fenty.
“Ohh…” desah Papanya.
Dimaju mundurkan kontolnya di dalam mulut Fenty. Setelah beberapa lama, tubuh Papanya bergetar lalu… Crott! Crott! Crott! Air mani Papanya muncrat di dalam mulut Fenty. Fenty dengan tenang menelannya habis. Fenty lalu berdiri sambil tersenyum.
“Fenty pengen, Pa..” pinta Fenty berbisik.
“Tidak bisa sekarang sayang,” kata Papanya sambil membetulkan celananya.
“Kapan, Pa?” kata Fenty sambil memeluk dan mengecup bibir Papanya.
“Kamu pulang kuliah jam berapa?” tanya Papanya.
“Jam 11, Pa…”
“Kalau begitu Papa jemput kamu di kampus jam 12 untuk makan siang, lalu kita cari tempat…” kata Papanya sambil tersenyum.
“Iya, Pa…” kata Fenty sambil tersenyum pula.
“Kasih tahu pacar kamu untuk tidak jemput, ya?” kata Papanya. Fenty mengangguk.
“Sekarang tidurlah,” kata Papanya sambil mencium bibir Fenty mesra.
Besok harinya sesuai dengan rencana, Fenty dijemput di kampus.
“Mau makan siang dimana?” tanya Papanya.
“Tidak usah makan siang, Pa…” kata Fenty manja.
“Langsung saja…” kata Fenty tersenyum.
Papa Fentypun tersenyum. Mobil langsung di arahkan ke hotel. Di dalam kamar, mereka langsung berciuman. Fenty menatap mata Papanya lalu melepas kancing kemeja Papanya satu demi satu.
“Biar Papa buka sendiri biar cepat. Waktu kita sedikit sayang. Papa harus segera ke kantor lagi,” kata Papanya sambil tersenyum lalau melepas semua pakaiannya.
Fenty juga sama. Tubuh Fenty telentang di atas ranjang. Papanya segera duduk di pinggir ranjang. Tangannya mulai mengelus dan meremas buah dada Fenty. Fenty terpejam menikmati belaian Papanya itu. Sementara tangannya dengan segera meraih kontol Papanya yang sudah tegang besar. Diremas dan dikocoknya pelan. Tangan Papanya mulai turun ke memek Fenty. Diusap dan di gosoknya memek Fenty dengan mesra. Lalu salah satu jarinya mulai memainkan kelentit dan lubang memeknya bergantian. Fenty terpejam sambil menggigit bibir sementara tangannya tak henti mengocok kontol Papanya.
“Cepat masukkan, Pa…” pinta Fenty.
Papanya tersenyum lalu bangkit dan segera menaiki tubuh anaknya. Disentuhkan kontolnya ke memek ke belahan memek Fenty. Fenty menatap mata Papanya sambil tangannya segera meraih kontol dan mengarahkan ke lubang memeknya. Dengan sedikit desakan, kontol Papanya perlahan masuk ke memek Fenty. Fenty terpejam merasakan rasa nikmat dari orang yang sangat disayanginya. Tak terasa air matanya mengalir di pipi.
“Ada apa sayang?” tanya Papanya sambil terus memompa kontolnya.
“Fenty sangat bahagia bisa bersama Papa saat ini,” kata Fenty sambil memeluk erat Papanya.
“Fenty sangat sayang Papa,” bisik Fenty.
“Papa juga sangat sayang kamu,” kata Papanya.
Fenty tersenyum sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan pinggul Papanya. Kenikamatan dan sensasi yang sangat luar biasa dirasakan oleh Fenty saat itu. Siang itu Fenty dan Papanya dengan liar bersetubuh bermandi peluh dan desahan serta jeritan kenikmatan. Sampai akhirnya terasa kontol Papanya berdenyut tanda akan mencapai orgasme. Dicabutnya kontol dari memek Fenty lalu digesek-gesekan ke belahan memeknya. Tapi Fenty dengan segera bangkit dan langsung menghisap serta mengocok kontol Papanya sampai akhirnya.. Crott! Crott! Air mani Papanya menyembur banyak di dalam mulut Fenty. Fenty menelannya dengan tenang lalu tersenyum. Papanya lalu mencium bibir Fenty.
“Kamu hebat sayang…” bisik Papanya.
“Lebih hebat dari Mama kamu,” kata Papanya lagi.
“Fenty sayang Papa…” bisik Fenty sambil tersenyum.
»»  READMORE...

Adik Takut

Aku mengagahi melentangkan adik dan dia mungkin takut padaku, mengikut saja tarikanku menelentang. Aku tanyakan beberapa soalan dengan manja, tapi dia hanya membisu. Aku terus mencium pipinya, yang mana lama kelamaan ciumanku bertukar menjadi ciuman ghairah. Aku sudah lupa yang mana sedang memgomoli adiku sendiri bila nafsu syaitan menguasaiku. Aku mencium mulutnya dan ku kucup bibirnya tapi dia hanya berdiam tanpa membalas reaksi.
Aku semakin bernafsu, mencium, mengucup dan menjilat adiku yang mana dia hanya berdiam diri saja. Tanganku yang tersentuh payu daranya pada mula-mula masuk tadi terus saja meramas-ramas payu daranya yang masih kecil dan kemudian mulutku pula bermain peranan di situ bilamana aku mula menghisap, menjilat dan menyonyot puting yang baru berputik. Di dalam kesamaran, aku tidak nampak apa-apa sebenarnya tapi dapat merasakan yang adikku bernafas kencang dan turun naik dadanya. Mungkin dia takut padaku dengan membiarkan aku lakukan apa saja padanya.
Tanganku menenyelinap lagi ke celah kangkangnya dan meramas seketul daging yang bergembak. Dia cuba menyepit kedua pahanya tapi kugagahi jua dan terkangkanglah pahanya. Aku mengelunsur ke bawah di celah pahanya dan menanggalkan seluar dalamnya dan terus mencium farajnya yang berbau lunak. Aku mula menjilat-jilat sekitar lubang farajnya yang tentunya perawan dan masih sempit. Aku kira akulah orang pertama menyentuh kemaluannya.
Bulu farajnya baru tumbuh dua tiga helai yang mana lama kelamaan ku dapati keluar cairan dari lubang faraj adiku dan ku sedut dan telan semuanya. Semakin bernafsu aku menjilat, menghisap, menyedut dan menjelirkan lidahku ke dalam lubang faraj adik yang berlendiran, nikmat juga adikku barangkali. Tangan kiriku memegang batang zakarku yang juga melimpah dengan air mazi. Kali ini aku melancap tidak pakai apa-apa pelicin yang biasa, kerana pelicin original berbuak-buak keluar dari hujung zakarku, dicampur pula air ludahan dari hisapan farajnya. Tangan kananku meramas buah dadanya dan aku silih berganti menghisap faraj dan buah dadanya.
Kerana tidak tahan dengan keenakan dapat meratah tubuh adik yang cute dan merasakan kelazatan menjilat faraj gadis sunti, dengan sedutan yang dalam di alur faraj, aku melepaskan pancutan air maniku ke dalam kain yang ku pakai. Setelah air ku terpancut aku jilat lagi burit adik hingga dia mengeliat seolah-olah dia meneram air mani bila mana dia mencengkam dan menekan kepalaku ke celah pahanya. Setelah semua air yang melimpah keluar dari lurah lazatnya ku jilat dan telan aku beredar dari tempat adik, kembali ke tempat tidurku di ruang tamu.
Sebelah siangnya kami seperti biasa dan dia pula bertambahlah malunya dan aku pula tidak kisah kalau dia tidak mahu bersembang dengan ku kerana pada malam berikutnya aku akan masuk lagi ke kamar untuk "bersembang-sembang" dengannya.
Malam kedua aku repeat lagi insiden semalam, tapi malam kedua inilah, malam yang penuh sejarah bilamana dara adikku ku senggut sendiri dengan rakus. Memang selalu kita dengar 'Sumbang Muhrim' dan akulah antaranya.
Pada malam kedua itu, seperti biasa aku hampiri tempat tidur adik ku Lina dan melakukan perkara yang sama seperti semalam, mengomoli teteknya dan menghisap buritnya. Seperti biasa kami tidak banyak bercakap, hanya aksi bisu penuh ghairah beromen. Aku mula berani acahkan kepala zakarku di celah alurnya dan mengesel-gesel turun naik kepala zakar di celah alur yang licin berlendir. Tiba-tiba adik ku memeluk ku erat dan menonjolkan punggungnya ke atas seolah-olah ingin ku benamkan zakar ku yang keras menegang. Ku kira adik ku pun sudah tidak tahan 'too late to astern back'.
Dengan nafas tertahan-tahan, aku tusukkan kerisku ke dalam alur adik yang sempit. Ku dapat merasakan adik merengek sakit, tapi tertahan-tahan takut kedengaran..... Sedikit demi sedikit batang menusuk ke dalam faraj adik yang mana akhirnya terbenam rapat dicelah lurah yang amat sempit dan aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sedangkan aku tahu adikku menahan kesakitan yang amat sangat pula. Batangku yang lebih kurang 15 sm lilitan dan 12 sm panjang padat memenuhi faraj adik yang berlendir bercampur darah barangkali. Aku sudah tidak peduli lagi adik sakit, kerana ku tahu sakit itu hanya sementara daranya terobek dan akan pulih dalam beberapa hari.
Aku merendam lama batangku dalam lubang faraj adik dan dengan tempo yang perlahan aku menarik dan menyorong dalam alur sempit dengan nafas yang tertahan-tahan. Aku ingin cepat melaksanakan tugasku sebelum penghuni lain dalam rumah itu tersedar. Nafas adikku tersemput-semput dan dia pun tak kurang memberi tentangan yang mana akhirnya dia cengkam belakangku dengan kuat seolah-olah meneram sesuatu. Aku rasa dia hampir keluar mani dan aku pula sudah menahan mani keluar dua tiga kali, tapi kali ini sudah tidak tertahan lagi dan "Arggghhhhhhhh..... Uuuuhhhhhhh" aku dan adik klimaks bersama dan berbaurlah air mani kami di dalam rahimnya. Setelah agak mengendur aku mencabut budak jahat yang tiada telinga dan tak dengar kata, dalam alur adik yang kebanjiran.
Kami berpeluh dan aku capai kain berhampiran dan mengesat peluh dan mengelap limpahan air mani yang tertempuh keluar dari faraj adik. Setelah berbisik kepadanya agar menyimpan rahsia kemas-kemas dan aku akan memberikan pil elak bunting kepadanya, aku beredar keluar dengan puas dan nikmat, tapi ada sedikit penyesalan, menyetubuhi adik sendiri.
Selama dua minggu aku menghabiskan cutiku di rumah bapaku, boleh dikatakan setiap malam aku berkocak dengan adik, tak puas-puas hingga badanku terasa melayang di sebelah siangnya. Tak cukup di rumah aku bawa adik ke tepi pantai dan kami melakukan persetubuhan di atas bot yang tersadai di situ.
»»  READMORE...

Suami kakakku

Sesudah tamat sekolah di kampung akupun berpindah ke rumah kakakku yang sudah berumahtangga dan tinggal di bandar. Oleh kerana aku menyambung untuk bersekolah di kolej maka ibubapaku bersetuju aku tinggal bersama kakak dan abang iparku. Aku gadis yang pemalu dan memakai tudung, sembayang tak pernah tinggal dan kakakku pun begitu juga. Abang iparku pula kuat beramal dan selalu sembahyang sunat pada tengah malam dan awal pula bangun untuk mengaji dan sebagainya.

Di pendekkan cerita, mula-mula tak ada apa-apa berlaku sampailah kakakku mengandung anaknya yang ke empat. Dia selalu saja penat dan tidur awal dan mungkin tak dapat melayan kehendak abang iparku. Ketika kami sedang menonton tv kakakku berkata dia mengantuk sangat dan pergilah tidur, tinggalah kami bersama anak-anaknya yang masih kecil 3-5 tahun. Oleh kerana budak-budak ni dah biasa tidur awal kerana sekolah esok maka terlelaplah pula mereka di depan tv.

Tiba-tiba rancangan tv tuh pula ada adegan yang mengairahkan. aku jadi malu dan terus mengatakan aku ingin masuk tidur jadi abang iparku mengatakan untuk mengangkat anak-anak nya masuk kebilik dulu kerana aku tidur bersama mereka. setelah semuanya beres maka aku pun bersedialah untuk tidur tiba-tiba abang iparku menarik tanganku dan mencium bibirku. Aku yang terkejut menolaknya tapi dia yang lebih bertenaga tidak peduli terus menolak aku kekatil dan menindih aku sambil mencium mulutku dengan ghairahnya. dia menarik skaf ku dan mencium ke telingaku. Aku jadi ghairah ketika lidahnya bermain dalam cuping telingaku dan membiarkan terus. Oleh kerana dia berpengalaman aku cepat jadi longlai dan dia terus meramas buah dadaku sambil lidahnya bermain-main di leher, bibir dan telingaku. Aku makin ghairah dan rela di perlakukan sedemikian.

Abang iparku terus mengangkat separuh baju tidurku ke atas dan menyelak bra ku dari atas dan menghisap puting breastku. tanganya yang satu meramas-ramas kemaluanku dari atas kain. Aku yang kesedapan hanya dapat mengeluh-geluh kenikmatan kerana inilah pertama kali aku di perlakukan demikian. Setelah kedua-dua belah putingku di hisap maka abang iparku dengan lebih berani menyelak kain sarungku dan membuka seluar dalamku dan menyuruh aku mengangkangkan kakiku, aku akur dan dia terus menjilap lubang kemaluanku. Aku rasa kelentitku di jilap dan di hisap, lidahnya pula mencucuk-cucuk ke dalam lubang kemaluanku. Aku yang sudah tak tahan kerana sudah 2 kali aku klimak terus mengatakan aku tak tahan dan abang iparku terus membuka kain pelekatnya
dan memasukkan zakarnya ke dalam kemaluan aku.

Kami bersetubuh di dalm bilik yang gelap itu. Mula-mula sakit lepas itu nikmat dan selepas habis, abang iparku datang lagi tengah malam dan subuh untuk menyetubuhi aku. Sehinggalah ke hari ini aku masih lagi di setubuhi olehnya. Aku yang sudah biasa bersetubuh kadang-kadang minta di setubuhi di mana saja ketika kakak tidak ada kadang-kadang ketika aku berada di dapur atau ketika di tandas dan paling selalu ketika anak-anak tertidur depan tv kami akan bersetubuh di ruang tamu dan tvlah yang menyaksikan kami.

Kadang-kadang kalau abang iparku penat melayan kakakku agaknya, dia hanya menjilat kemaluanku ketika di dapur atau ketika aku pura-pula duduk menulis dan dia berada di bawa meja berselindung di dalam lapik meja dan menjilat dan mencucuk jarinya ke dalam kemaluanku. Anak-anaknya asyik melihat kartun dan kemaluanku asyik di jilat dan buah dadaku asyik di ramas ayah mereka.
»»  READMORE...

Adik Sayang

Cerita ini melibatkan saya dan adik kandung saya. Nama saya Anwar. Di saat ini saya ialah seorang lelaki yang berumur 26 tahun. Sedangkan adik perempuan saya bernama Junaidah atau singkatannya Ju, yang kini sudah pun berusia 23 tahun.
Kesah ini bermula ketika saya berumur 10 tahun. Masa tu saya mulai menyukai cerita-cerita yang berkaitan dengan unsur unsur seksual. Pada umur tersebut saya juga sudah terbiasakan diri dengan kegiatan melancap.
Suatu hari, saya terbacakan satu berita di akbar. Ianya tentang pembongkaran kegiatan seks di antara beradik yang berbangsa melayu. Saya telah sudah sering membaca tentang berbagai cerita seks, tetapi baru kali inilah saya ketahui tentang ujudnya kecenderongan berzina dengan saudara sendiri. Entah kenapa ianya merupakan cerita telah berjaya menarik perhatian serta minat ku.
Setiap kali saya mengingati cerita tersebut, saya menjadi semakin berminat. Lebih lebih lagi bila mana saya cuba mengaitkannya dengan adik perempuan saya yang comel tu. Cerita tersebut seperti mendorongkan saya untuk merealisasikannya. Kebetulan pula pada saat itu, saya tidur di bilek tidur yang sama dengan adikku, Junaidah. Hanya katil kami saja yang berasingan, namun jaraknya hanya sekitar 2 meter sahaja.
Suatu malam pada sekitar pukul 12. 30, saya terbangun lalu memasang lampu untuk menerangi kegelapan. Dari tinjauan saya, nampaknya semua orang di dalam rumah sedang nyenyak tidur. Namun hajat sebenar aku ialah untuk meninjau keadaan Junaidah. Dari keadaan mulutnya yang sedikit ternganga itu, aku pasti dia juga sedang nyenyak dibuai mimpi.
Masa tu selimutnya tersingkap tinggi hingga mendedahkan pangkal pehanya. Dengan keadaan kedua kakinya yang terkangkang agak luas, maka terlihatlah aku akan celah kelangkangnya itu. Rupa rupanya Junaidah tidur tanpa memakai panties. Ketembaman pantat yang tanpa berbulu itu terlambak di hadapan mata ku. Hal inilah yang telah membuakkan gelodak nafsu ku, lebih lebih lagi apabila mengimbasi cerita tentang perhubungan seks adik beradik yang ku minati itu.
Perlahan saya turun dari tempat tidur, dan mendekati katil Junaidah. Saya ingin memastikan tahap tidurnya. Saya menggelitik telapak kakinya. Ketiadaan reaksi gelinya telah mengesahkan kenyenyakkan tidur adik comel ku itu. Kemerahan alur belahan pantat Junaidah seakan akan mengamit undangan terhadap sentuhan jari ku.
Pantas aku aku menunaikan hajat geram ku terhadap alur yang menjadi lambang kesuciannya itu. Tangan saya keras bergetaran. Peluang untuk menjari pantat Junaidah sudah pasti akan ku manfaatkan sebaik mungkin. Mula mula ku usapi dengan lembut. Tetapi lama kelamaan tindakkan ku jadi semakin keras. Namun kenyenyakkan tidurnya adik ku itu tidak sedikit pun terjejas.
Bila dah tak tahan lagi, saya menciumi pantat Junaidah. Kemudian saya cuba mencari lubang yang sering saya dengari, iaitu tempat melakukan persetubuhan. Saya sangka ianya ada di bahagian depan, tapi ternyata jangkaan saya selama ini salah. Posisi yang sebenar rupanya di bahagian bawah. Saya pun kembalilah ciumi pantat Junaidah sampai ke bahagian lubang itu.
Saya sudah benar-benar tidak tertahan lagi. Saya menuruni katil untuk membogelkan diri sendiri. Lepas tu saya pun perlahan lahan naik semula ke atas katil Junaidah. Sementara tangan kanan menahan tubuh, tangan kiri saya cuba mengarahkan batang ke lubang pantat tersebut. Ternyata agak sukar nak memasukkannya. Saya cuba memasukkan dari depan, pada hal lubangnya ada di sebelah bawah.
Sementara saya giat berusaha, tiba-tiba tubuh Junaidah bergerak. Karena takut angkara itu terbongkar, saya pun cepat-cepat bangun mengenakan pakaian dan kembali ke ranjang. Tak lama kemudian saya pun terus terlena.
Pengalaman malam tersebut telah mulai menganggu konsentrasi ku. Hajat batang ku untuk bertamu di dalam pantat Junaidah masih belum lagi terlunas. Setiap kali apabila cetusan dendam nafsu mula melanda, batang ku tak semena mena jadi keras. Itulah sebabnya saya selalu menunggu datangnya malam. Di saat di mana semua orang tertidur, di saat itulah saya akan cuba untuk memenuhi hajat sumbang terhadap Junaidah. Selama beberapa malam saya melakukan usaha serupa. Namun ianya selalu terbatas kerana merisaukan Junaidah akan terkejut dari tidurnya.
Sampailah di suatu malam ketika saya benar benar telah dirasuk oleh dorongan nafsu. Gema bisikan syaitan pula tak henti henti menghasut ketegangan batang ku. Berkubang di dalam pantat adik comel ku itu jelas menjanjikan seribu kenikmatan yang maha hebat. Desakan untuk menyahut seruan iblis tak lagi upaya ku bendung.
Pantas aku bergerak ke katil Junaidah. Kemudian aku membogelkan diri ku sendiri. Lepas tu perlahan lahan ku pisahkan selimut yang menyaluti tubuhnya. Aku selak skirt tidur Junaidah hingga ke paras pusat. Sekali lagi seperti yang ku dugakan, dia tidur tanpa memakai sebarang pakaian dalam.
Saya sudah bulatkan tekad untuk melakukannya malam itu. Perlahan saya naik ke atas katil. Kedua kaki Junaidah saya rentangkan selebar-lebarnya. Saya ciumi dan jilati pantat Junaidah sepuas hati. Kemudian saya mulai menghalakan batang ke arah lubang pantatnya. Sekali lagi ianya ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Cukup sukar untuk memasukkan batang ku ke dalam lubang sedap itu.
Berkat dari rangsangan iblis yang berterusan, akhirnya kepala batang ku mulai terselit kemas di celahan bibir pantat Junaidah. Semakin hampir batang ku untuk melungsuri lubang nikmat itu, semakin keras rangsangan yang melanda batang ku. Apa pun yang bakal terjadi, malam ini lubang pantat Junaidah akan pasti aku tebukkan dengan batang ku ini.
Dengan gerak yang perlahan tetapi keras, ku dorongkan kemasukkan batang ku ke dalam pantat Junaidah. Walaupun ada masa masanya terdapat sesuatu halangan yang cuba menghalang, namun ku tetap bertegas memaksakan. Akhirnya berjaya juga ku benamkan sepanjang panjang batang aku tu ke dalam lubang pantat Junaidah.
Selaput yang menjadi lambang kesucian adik ku itu terbolos dek sondolan kepala batang ku. Berdenyut denyut batang ku meraikan keseronokkan detik detik tercemarnya kehormatan Junaidah. Adik perempuan ku yang comel itu kini tidak lagi layak bergelar "dara". Aku benar benar puas dan bangga dengan pencapaian ku itu.
Kerana kerakusan batang ku dalam penaklukan tersebut, tiba tiba Junaidah mulai tersedar dari tidurannya. Dia kelihatan bingung dengan apa yang sedang berlaku. Tambahan pula mungkin lubang pantatnya terasa sakit dengan kehadiran batang ku. Junaidah mula merintih sambil memprotes terhadap apa yang sedang ku lakukan ke atas dirinya.
"Hissst...! Jangan bising.... nanti mak marah.... teruk Ju kena pukul nanti....!" Mendengarkan ugutan dan nasihat ku itu, dia pun mulai menahan suara kerana takut dimarahi mak. Namun sekali sekala kedengaran juga rintihannya menahan kesakitan.
Saya pun teruslah menggoyang pinggang mendorong batang keluar masuk ke dalam lubang pantat Junaidah. Karena baru pertama kali, tak sampai pun 2 minit, batang ku dah mulai berdenyut bagai nak gila. Berasap kepala ku dengan kesedapan yang sungguh tak kudugakan. Sedar sedar saja, air mani ku dah penuh bertakung di dalam lubang pantat Junaidah.
Aku rasa keletihan dan terpaksa berehat sebentar. Junaidah juga nampaknya terkangkang keletihan lalu kembali menyambung tidurnya. Beberapa minit kemudian batang ku mulai bangkit semula. Aku pun kembali menindih Junaidah. Kali ini mudah batang ku dapat mencari sasaran lubang sedap itu. Henjutan henjutan garang aku telah sekali lagi menganggu kelenaan tidur Junaidah. Kuyu matanya sambil mengigit gigit bibir bawahnya. Adik comel ku itu kini pasrah melebarkan kangkangnya untuk menerima tikaman demi tikaman batang ku.
Sekali lagi semburan nafsu ku likat memenuhi telaga bunting Junaidah. Pada permainan kali ke dua itu, saya boleh bertahan sampai 10 minit. Malam itu saja saya telah menyetubuhi adik kandung saya sebanyak 3 kali. Memang puas dan berbaloi dapat main dengan adik beradik ni.
Sejak malam itu, hampir setiap malam saya berzina dengan Junaidah. Pada awalnya dia hanya menerima saja apa yang saya lakukan. Namun setelah setahun berlalu nampaknya Junaidah juga sudah mulai menyukai dan menagihinya. Apabila saya tertidur, dia sendiri sudah pandai datang ke katil ku dan menggoda batang ku dengan sentuhan jarinya.
Selama 4 tahun, kami berleluasa melakukan zina. Tetapi apabila Junaidah mulai menjangkau usia 11 tahun, saya agak berhati hati sedikit karena takut silap silap nanti boleh terbuncit perut adik kesayangan aku tu. Aku tak mahu angkara itu nanti akan menyebabkan kami terpisah buat selama lamanya.
Ketika saya berumur 12 tahun dan Junaidah 9 tahun, kami telah ditetapkan bilek yang berasingan. Dengan itu terpaksalah kami menerokai peluang berseronok selain daripada waktu malam. Kesempatan berseronok ketika ayah pergi kerja manakala mak pula ke pasar, tidak sekali kali kami lepaskan.
Tapi yang paling best ialah ketika mak dan ayah pergi mengunjungi saudara atau ada undangan. Memang sehari suntuklah kami dua beradik bebas bertelanjang bulat di serata rumah. Akibat dari itu maka tak sempat keringlah pantat Junaidah tu. Sentiasa saja meleleh air putih aku tu di situ. Mana tidaknya, baru saja nak kering aku dah pamkan semula air tu ke dalam lubang pantatnya.
Sampai saat ini pun kami tetap selalu melakukannya. Walau sekarang kami sudah dewasa dan masing-masing sudah mempunyai pacar, tetapi perhubungan unik kami itu tetap berterusan. Jika di rumah tidak meruangkan kesempatan, maka kami biasa melorongkan peluang dengan melakukannya di hotel
»»  READMORE...

LELA


Lepas puas ronda, makan dan tengok wayang kami balik sekitar jam 1 pagi. Lela keletihan tapi enjoy malam itu. Aku berehat diberanda dan kemudian Faridah datang dan berbual-bual dengan ku. Katanya Lela mungkin dah tidur tapi kita orang tunggu lagi setengah jam baru masuk kebilik.

Lela sedang lena diatas katil. Faridah membentangkan cadar untuk kami berdua di atas lantai jauh sikit dari katil tersebut.

Sambil berbaring kami mula projek. Faridah dah gian sangat sebab dah beberapa hari puasa. Mula-mula kami main bawah selimut takut Lela terjaga. Masuk round dua dan tiga selimut pun entah ke mana. Dia pun dah tak ambil peduli lagi syok punya pasal.

Jam sembilan pagi Faridah mengejutkan aku. Katanya dia kena buat overtime sebab hari Isnin ada kes dimahkamah. Boss dia suruh siapkan paper work. Selepas kami mandi bersama (satu round lagi dalam bilik mandi) dia terus kepejabat tinggal aku dan Lela yang sedang tidur.

Aku duduk ditepi katil sambil mengejutkan Lela. Aku cium pipinya dan Lela terjaga. Dalam terpinga-pinga dia bangun dan tanya akan kakaknya. Aku beritahu kat dia dan dia terus pergi mandi.

Selepas bersarapan kami naik kebilik semula. Pagi itu aku lihat Lela sungguh cantik sekali dengan baju midi yang aku beli menampakan kejelitaan nya dengan make-up yang natural dimuka membuat aku steam sekali melihat dia.

Lela masih leka berdiri di tepi tingkap memandang ke jalan raya sambil tangannya melekap di cermin tingkap itu. Dengan perlahan-lahan aku tanggalkan baju dan seluar. Aku berjalan telanjang bulat ke arahnya kemudian aku peluk pinggangnya dari belakang dan sekali gus batangku yang berjuntai itu melekap di celah bontot dia.

"EEHHH … apa abang ni…" dia tersentak tapi tidak cuba melepas dirinya dari dakapanku. Dia juga tak perasan aku dah bertelanjang bulat.

"Mengelamun apa ni" aku tanya kat dia sambil mencium lehernya.

Lela diam saja dan masih memerhati keluar tingkap.

Melihat dia diam aku tempelkan mulut ke lehernya lagi dan mengusap-usap di bawah telinga dan cuping telinganya aku jilat. Batang pun mula mengeras menujah belahan bontot Lela dan dia kegelian.

"Aaah .. aaah .. abang nakal lah … pagi-pagi dah kacau orang"

Aku tahu dia syok dengan perlakuan ku itu. Lela melentokan kepala kekiri, depan dan belakang sambil nafasnya mula memburu keluar masuk tanda dia keenakan. Aku teruskan menjilat dan mengucup batang leher dan telinganya kiri dan kanan dan tangan Lela mula memaut tengkok aku sambil mata terpejam.

Dia cuba menoleh kearah ku tapi aku tahan dia dari berbuat begitu dan tangan ku naik ke teteknya dan aku ramas lembut tetek yang belum pernah di pegang orang lain selain dari ku. Itu pun cuma dari luar. Tangan Lela makin erat merangkul tengkok aku sambil suara berdeseh-deseh menahan kesedapan bila teteknya aku ramas.

Aku mengalih tangan kebelakangnya dan aku tarik zipp bajunya ke bawah. Bila terdedah sahaja belakang badannya pula aku jilat sambil membuka kancing branya. Lela membantu melucutkan baju nya terus berkumpul dikaki nya. Tangannya kembali merangkul tengkokku. Kini tinggal pantie nya saja belum ditanggalkan. Aku membongkok sedikit dan hala batangku kecelah kelangkang Lela sambil Lela mengepit batangku dengan pahanya dan aku sorong tarik batangku sambil tangan ku sebelah mengusap tundun dan sebelah lagi menggentel puting tetek nya.

Aduuh … baaaannggg …. Sedaaaaap …. Sedaaap . Lela mula merintih rintih kecil sambil lidah menjilat-jilat bibir merah nya.

Tetek Leha mengeras … aku ramas dan gentel putingnya kiri dan kanan. Puting berwarna kemerah-merahan itu aku tarik buat Lela menjerit kecil.

"Sakit … jangan kuat-kuat" dia meminta belas kesihan dan bila aku raba cipap dia dari luar pantienya aku rasa dah basah. Lela sedang menikmati mainanku.

"Sayang … kita main macam semalam nak ?" Aku menduga nya.

Dia tidak menjawab hanya mengerang kenikmatan. Batangku rasa pedih sedikit sebab Lela kepit pahanya agak kuat. Rupa-rupa nya dia dah klimax kemudian dia mengeliat bila aku sentuh teteknya dan menarik tanganku ke cipapnya. Aku seluk ke dalam pentie dan rasa belendir. Aku ramas cipapnya, Lela mengelinjang kegelian. Aku angkat tanganku dan tunjukan kemuka dia dan suruh dia lihat airmazi kenikmatan nya dan masukkan jariku kemulutnya. Lela menghisap lendir dijariku dan berpaling memelukku sambil berkata dia sayang padaku dan dia suka pelajaran baru yang tak ada disekolahnya.

"Lela … hisab batang abang ya sayang" Aku mula bersayang-sayang pula.

Lela berlutut didepanku, dia memegang batangku dengan kedua belah tangan dan mula menjilat sekeliling palkonku. Lidahnya dah pandai memilin-milin belahan lubang kencingku membuat aku pula yang merintih kesedapan. Pada mulanya agak payah juga dia nak masukkan palkon berukuran 4cm tu dalam mulutnya, aku bantu dengan menekan kepalanya lalu palkon pun masuk kemulut Lela dan dia hisab keluar masuk palkon dari mulutnya. Kedua dua tangan nya yang memegang batangku membuatkan bahagian tu tak berpeluang menerima hisapan mulut Lela. Lalu aku tarik tangan nya dan tekan kepala dia sikit. Baru lah setengah dari batangku masuk kemulut nya.

"Aaah .. Lela pandai … good girl .. hisap kuat sikit .. abang dah dekat nak keluar sayang" Aku mengomel sambil menekan dan menarik batangku dari mulut mengikut rentak hisapan nya.

"Abang nak Lela telan airmani abang … aahh" aku semakin hampir.

Lela memandang ke atas dan menganggukkan kepala tanda dia sudah bersedia menerima airmaniku di pancut kedalam mulutnya.

"AAAAHHHH" Serantak dengan itu pancutan pertama meledak keluar dari batangku diikuti pancutan seterusnya terus ditelan oleh nya walau pun dia macam nak muntah bila airmaniku memenuhi mulutnya. Aku menekan sedikit kepalanya kearah batangku supaya tidak terlepas dari mulutnya. Lela dengan susah payah menerima ledakan-ledakan yang padaku agak banyak dari sebelum ini - mungkin kerana mulut gadis sunti yang mengulum batang ku itu membuat airmaniku lebeh banyak keluar dari biasa.
Aku tarik tangan nya keatas, Lela berdiri semula dan aku terus memeluknya dengan erat, seolah-olah macam timbul rasa kasih dan sayang kepadanya. Lela juga memelukku sambil merebahkan kepalanya kedadaku.

"Lela .. terima kasih sayang .. Lela sayang abang tak" Aku tak sangka pertanyaan itu keluar dari mulutku.

Lela hanya menganggukkan kepala tak berdaya memandang ke arah ku mungkin dia malu. Aku memegang pipinya dan menghala muka nya ke mukaku terus aku kucup bibirnya yang masih ada sisa-sisa airmani ku yang sedikit rasa masin tu. Lela membalas kucupanku dengan menghisab bibir ku.

"Sedapkan rasa air abang? Kataku kepadanya membuat dia mencebekkan bibirnya dan kata masin sikit tapi sedap.

Kami perkucupan lagi sambil aku mengangkat dan baringkan dia di atas katil. Aku lucutkan pantienya, aku duduk disisi Lela sambil memerhatikan tubuh montok itu dari hujung kepala sampai ke hujung kaki.

Lela menutup cipapnya dengan tangan sebab terasa malu bila aku mengamati tubuhnya itu.

"Abang ni nakal .. tengok orang punya .. tak malu" katanya buat buat merajuk. Aku tersenyum

"Lela tengok abang dengan kak Ida malam tadi .. eee dahsyat"

Aku tersentak dan kata padanya jadi Lela tak tidur lah. Dia kata macam mana nak tidur bila dengar kakaknya mengerang-ngerang. Aku picit hidung dia dan tanya ada kah dia syok tengok kami main. Katanya dia rasa menggigil tapi syok tengok. Aku tanya dia lagi sama ada dia nak rasa macam mana sedapnya kak Ida nya rasa.

Dia kata takut, nanti dia mengandung. Aku pun explain lah kat dia sambil jari-jari mula merayap didadanya sambil mengusap tetek dan puting nya sekali. Aku ambil tangannya dan letak ke batangku, Lela lalu mengurut-urut batangku tanpa disuruh.

"Abang janji tak masuk dalam yaa … Lela tak nak" katanya sambil memandang ke batangku yang mula beriaksi oleh sentuhan tangan nya.
Aku kata okey kalau dia tak nak tapi rugilah sebab itulah pelajaran yang terakhir sambil ketawakan dia. Dia hanya mencebekkan bibir dan mencubit batang ku. Aku mengaduh dan memicit hidungnya.

"Abang jahat … Lela tak nak sayang abang" Lela merajuk dan memalingkan mukanya.

Aku membongkok mencium pipinya dan menyusurkan mulutku mengucup bibirnya. Lela membalas kucupanku. Kami mula menghisap-hisab lidah menjilat bibir untuk mengembalikan suasana berahi. Nafas nya mula memburu. Aku kucup dan jilat seluruh muka dan juga lehernya hingga jilatan turun ke tetek yang belum aku rasa dengan mulutku lagi. Mulutku bertumpu ke tetek sesaiz kueh pau itu dengan sebelah tangan meramas dan mulut menghisap puting yang sebelah lagi.

"Aaaauu … sedap .aaaa … sedap …" Lela mula merengek sambil tangannya mengusap-usap batangku yang setengah tegang itu.

Puas aku kulum kedua-dua puting yang dah keras itu aku turun menjilat diperut dan menjilat pusat nya membuat Lela mengerang hebat.
Aku turun dan berlutut diantara kangkangnya sambil menjilat tundun dan cipap Lela yang gebu dan putih melepak dengan belahan cipap yang tertutup rapat. Aku jilat alur cipapnya dengan penuh berahi sambil aku kuakkan belahan cipap dengan jari dan menghulurkan lidah di belahan kemerahan dan mengulum biji saga yang membuat Lela meraung kesedapan dan meramas rambut ku. Aku sedut dan hisap kelentit nya hingga tersembul.

"Abaang … sedap … Lela nak hisab abang punya .." rintihan nya membuat aku mengalih kedudukan membalikkan dia keatas dalam posisi 69 dan lanjutkan jilatanku di cipapnya sambil Lela dengan rakus menghisap batangku.

Bau aroma kegemaranku menusuk hidung. Cipap Leha banjir dengan airmazinya aku hisab dan telan …. Enak rasa tak terhingga.

Lubang nikmat yang belum berapa terbuka itu aku jolak perlahan-lahan dengan lidah. Sedikit demi sedikit lidahku masuk kelubang itu dan airmazinya keluar bertambah banyak samentara jariku mengusap lubang duburnya. Lela mengerang sembil mulutnya penuh dengan batangku.

"Eeemmmpp … eeemmmppp"

Aku turunkan badannya kebawah sambil terus menghisap belahan cipapnya aku henjut keluar masuk batangku ke dalam mulut Lela.

Badannya mula mengerjang pahanya mengepit kepalaku. Dia klimax lagi. Aku biarkan dia mengelinjang sampai dia rasa selasa semula. Kemudian aku beralih berlutut dicelah kangkangnya.

Aku mengangkat kedua-dua kakinya keatas, Lela memegang kakinya sementara aku selitkan bantal dibawah punggungnya membuat kedudukan cipapnya mengadap keatas.

Aku letak batangku di celah bibir cipapnya dan mengusap-usap belahan yang banjir itu sambil sesekali aku tekan lembut ke pintu lubang nikmatnya. Mendesis-disis Lela aku
perlakukan begitu.

"Bang … sedap" di merintih.

Aku tekan dan tenyeh belahan itu dengan memegang batangku. Kemudian aku kepit batangku dengan merapatkan kaki leha di celah cipapnya dan henjut/tarik. Aku pun terasa nikmat juga dengan cara itu hingga …. Tiba-tiba Lela membuka kakinya memegang batangku menujah-nujah pintu nikmatnya sendiri dan merintih-rintih.

"Baaaannngg … masukkan lah … Lela tak tahan .. sedaaaaaaaaaap"

Permintaannya mengejutkan ku, aku tenung wajahnya yang berpeluh jantan itu. "Betul ke sayang … Lela tak menyesal?" Aku cuba memainkan berahinya.

"Lela tak tahannn … masukkan lah … Lela rela" reintihnya lagi sambil menekan palkon ku ke lubang nikmatnya.

Aku membetulkan kedudukan ku dan menghalakan palkon betul betul kelubang cipapnya dan tekan perlahan-lahan. Sambil memegang batangku, aku tekan perlahan-lahan palkon kelubang sempit itu. PLUP … palkonku masuk ke dalam lubang itu.

Lela menahan nafas, aku tekan sedikit lagi, palkon ku hilang dari pandangan dan aku tekan lagi batangku masuk lebih kurang 2 in.
"Aduuuh … pedih … bang … jangan kuat-kuat … pedih" Lela merintih dan memandang ku minta belas kasihan.

Aku tarik perlahan-lahan dan tekan semula berulang kali. Lendir yang berkumpul di bibir dan lubang cipapnya banyak membantu kelancaran keluar masuk batangku di pinggir lubang itu.

Terasa ada benda yang menahan batangku masuk kedalam lagi dan itu lah selaput dara yang masih menjadi penghalang. Aku tahu dia tentu akan menjerit bila batangku menerobos lebih dalam lagi lalu dengan posisi batangku lebih keruang dua inci didalam lubang itu aku mendekatkan muka kewajahnya dan mengucup bibirnya.

"Lela cuba tahan sikit kalau rasa sakit ya sayang" Aku membisikan ke telinganya sambil tangannya merangkul di belakang tengkokku.

"Lela takut … jangan kuat-kuat" suaranya serak sedang menahan kepedihan dalam berahi.

Pelukan Lela ditengkuk ku bertambah kuat, aku juga memekuk nya sambil melekatkan pipiku kepipinya. Aku tarik batangku sedikit dan aku tekan perlahan masuk … 1, 2, 3 inci dan tuusssss batang ku terbenam terus hingga ke pangkal rahimnya ….

"ADUUUHHHH …. SAKIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIT"

Serantak dengan raungan itu terpecahlah benteng mahkota si gadis sunti yang hanya dapat dipertahankan nya selama empat belas tahun. Pipiku terasa basah … aku angkat kepalaku dan aku lihat Lela menangis. Aku mencium dan mengusap pipi yang basah itu bagi menenangkan keadaan.

"Bang … isk … isk … jangan tinggalkan Lela … isk isk" Lela merayu. Aku jadi hiba melihatkan Lela yang dah tak ada dara itu memohon.

Batang ku masih terbenam di dalam lubang nikmatnya. Aku biarkan dulu. Bila keadaan Lela dah terkawal akupun mula menarik dan membenamkan lagi perlahan-lahan supaya dia tak berasa sakitdan menikmati keindahan permainan sex yang pertama dalam sejarah hidupnya.

Lebih kurang sepuluh minit aku tarik sorong batangku baru Lela mula merasa nikmat bersetubuh. Dinding-dinding lubang cipapnya mula mengemut-ngemut meramas batangku. Aku melajukan sikit irama sorong tarik dan Lela juga mengayak-ayakkan punggungnya mengikuti rentak irama mainanku. Aku asyik sekali dan makin laju.

"Aaaaahhh …. Uuuhhhh … sedap …sedap" Dari raungan sakit bertukar jadi rintihan kesedapan saja yang keluar dari mulut Lela.

"Bangg …. Batang abang panjang … senak rasa … sedap nya" Aku hanya senyum sambil sesekali mengucup bibirnya dan terus sorong dan tarik hingga berbunyi kecepak .. kecepuk di celah kelangkang kami. Lela sungguh menikmati mainan ku dan aku juga berusaha memberikan yang terbaik kepadanya agar dia puas.
Bila batangku mendap kedalam lubang nikmatnya Lela merintih dan bila aku tarik sampai tinggal palkon saja dalam lubang itu dia mendesis.

"Abaaaang .. Lela tak tahaaaaaan … dah nak keluaaaar" Lela merangkul tengkuk ku agak kuat dan silangan kakinya dipinggulku juga bertambah erat menandakan dia tengah klimax.

Lebih kurang tiga minit selepas Lela klimax, aku mula menghenjut batang ku keluar masuk dalam cipapnya. Dia hanya merintih sambil aku mula terasa dah nak terpancut. Bergegar-gegar badan Lela menerima hunjaman batangku. Aku henjut kerasa .. Lela meraung dan menggigit bahuku menahan gelora berahi dan dia betul-betul merasa nikmat yang teramat sangat.

Ahhh … aaaahhh …. Lela keluar lagi baaaaang" Raungan Lela diikuti dengan raungan ku juga.

"Abang dah dekaaaaa" terasa seluruh anggotaku berinteraksi.

Secepat kilat aku cabut batangku dan aku halakan keperut Lela sambil melepaskan ledakan-ledakan nikmat persetubuhan pertama kali ku dengan gadis sunti yang baru terpecah dara itu.

"AAAHHHHH …. AAAAHHHH …. AAAAAHHHHHHHH"

Pancutan bertalu-talu aku ledakan diatas perut, dada dan juga kemuka Lela. Dia memegang batangku, membantu melancap -lancapkan batangku hingga tiada lagi airmani keluar dari mulut batangku itu sambil lidahnya menjilat-jilat bibirnya yang terkena airmaniku dengan berselera sekali.

Aku terkulai di sisi Lela. Keadaan sunyi seketika. Lela bangun, dia membelek cipapnya sambil tangannya menyapu-nyapu dan merasa di belahan cipapnya yang berlendir dengan air kami dan dia terkedu seketika bila terlihat tompokan kecil lendir yang berwarna merah di atas bantal yang aku letak dibawah punggunnya masa kami main tadi.

"Bang … Lela dah dewasa sekarang … tengok ni" katanya sambil menunjukan bantal itu kemukaku.

Aku peluk dia dan meyakinkan nya bahawa aku tak akan sia-siakan dirinya dan tak kan ada sesiapa pun akan tahu perhubungan kami. Wajahnya kelihatan ceria. Dia bangun dari katil mencapai tuala keluar dengan membawa sarung bantal itu ke bilik air dan aku terlena seketika di atas katil.
»»  READMORE...

INTAN

Aku baru berkahwin lebih kurang setahun dan aku tinggal dengan mertuaku serta adik-beradik  isteriku. Apa yang ku ingin ceritakan ialah mengenai Adik Iparku yang tinggal bersamaku. Dia berumur 23 tahun, masih bujang, berkulit cerah dan mempunyai body yang sungguh menawan kote lelaki. Bodynya bolehlah di kotegorikan seperti modelling
   
Pada suatu hari aku mengambil cuti untuk berehat setelah bekerja seminggu tanpa cuti dan pada masa itu pula isteriku bekerja dan keluarga isteriku pula pergi makan angin ke Kuala Lumpur, tinggallah aku dan adik iparku. Pada mulanya aku sangkakan adik iparku mengikut keluarganya tetapi semasa aku ingin ke bilik air, aku terdengar bunyi dari dalam bilik adik iparku. Aku cuba mengintai, manalah tahu kalau-kalau ada pencuri yang sedang menjalankan operasinya. Rupa-rupanya adik iparku sedang menyalin pakaiannya, tergamam aku melihat susuk tubuhnya yang begitu indah sekali. Teteknya putih bersih, pantatnya yang tembam tanpa seurat bulupun. Mungkin baru dicukurnya
   
Adik iparku tidak menyedari yang aku sedang mengendapnya. Dalam masa itu, koteku sudahpun menegang keras sekeras besi. Tanganku bermain-main dengan koteku. Aku sudah naik syok. Tiba-tiba " Takkan main sendiri kot, orang lain pun ndak gak tumpang" aku terdengar suara adik iparku. Tersentak aku. Mulanya aku ndak blah aje dari situ tapi adik iparku memanggil aku masuk kedalam biliknya. Apa lagi pucuk dicita ulam mendatang. Takkan ndak buang rezeki
   
Setiba aku didalam biliknya, aku terus melondehkan kainku, aku hanya memakai kain sahaja tanpa baju. Tanpa membuang masa adik iparku menerkam koteku yang telah sedia keras. Ahh.. syok sungguh, tangannya yang lembut lagi gebu itu menggenggam erat koteku sambil itu juga tanganku meramas-ramas teteknya yang gebu dan terasa sejuk. Setelah puas melancapkan koteku, adik iparku mengulum pula koteku. Ushh..terasa panas lidahnya. Lebih kurang 15 minit adik iparku mengulum koteku, aku suruh dia baring atas katil dan tanpa permintaannya aku angkat kakinya dan mulalah babak-babak yang paling syok iaitu keris bertemu sarung
   
Aku membenamkan koteku , dia mengaduh tanda sakit, aku memperlahankan henjutan. "Ahh....sakit bang!!!perlahan sikit, nanti koyak lak pantat Intan". Setelah berhempas pulas, akhirnya berjaya juga aku membenamkan koteku. Dia nampaknya sudah selesa dengan henjutanku itu. Setelah puas dengan posisi itu, aku membuat posisi 69, posisi ini agak senang tapi aku masih tak puas hati dan aku minta untuk membenamkan koteku kedalam lubang jubornya. Mulanya dia tak bagi, tapi setelah dirayu akhirnya dapat gak aku membenamkan koteku ke dalam jubornya. "Ahh..ketat lak lubang ni.." bisik aku. Tapi aku bukanlah jenis yang suka berputus asa, akhirnya berjaya menembusi lubang jubornya.
   
Henjutan demi henjutan aku lakukan, suara yang hanya merengek-rengek menambah lagi stimku. Lebih kurang 20 minit berbuat demikian, aku balik ke posisi asal iaitu menjolok pantatnya dengan koteku. Lagipun aku sudah ndak terpancut dan akhirnya aku pancut juga kedalam pantatnya."Ahh...sedapnya pantat Intan ni.." kataku padanya. Setelah berehat lebih kurang 5 minit, isteriku balik ke rumah, tertinggal barang katanya.
   
Sejak itu aku akan menjolok lubang pantatnya kalau ada masa terluang. Adik iparku juga sudah pandai dengan permainannya.
»»  READMORE...

Icha

Kisah ini pernah berlaku didalam hidup ku dimana kata orang rezeki depan mata jangan ditolak.Kisah ini bermula apabila adik ipar ku yang bernama icha telah ditebok perawannya oleh kekasih yang tidak tahu akan apa kesudahannya.Oklah aku malas nak ceritakan kisah adik ipar aku ni tapi aku akan ceritakan kisah yang paling best diantara aku dengan dia.Icha ni boleh dikatakan mempunyai rupa bentuk yang amat menarik sekali tapi paling aku tak tahan bila melihat tetek dia.Pernah sekali apabila aku buka pintu bilik air aku terlihat tubuh dia yang …mmmm….tak tahan aku nak cakap.Jadi aku lihat sepuas yang aku mahu.Tetek dia saiz 34 dan pantat di bulu nipis….

Jadi pada hari sabtu keluarga aku dan mertua aku terpaksa balik kampong,aku pulak tak dapat ikut pasal kerja dan icha pulak pasal peperiksaaan.Bila malam aku tengah dok syok tengok filem blue niat aku malam ni icha akan aku balun cukup-cukup pantat dia.Jadi aku biarkan pintu bilik aku terbuka.Aku tahu icha sedang mandi.Aku pun terus mengintai .Terus tegang batang aku melihat tubuh dia yang sedap gila ni.Tapi aku tak sangka yang icha ni tengah mengentel biji dia.Ahh!!ni pasti lauk aku hari .Aku biarkan icha tengah layan stim dia.Botol syampu yang kecik tu di masukkan dalam pantatnya.Tetek dia diramas dengan lembut.Aku buka baju aku.Nak sergah dia dengan keadaan bogel.Bila kau lihat icha nak klimaks aku terus buka pintu bilik air.Terkejut icha apabila melihat aku dalam keadaan bogel depan matanya.Tapi apa yang aku lihat dari matanya dia hanya memandang batang aku saja.

Abang ..nak …apa buka pintu ni?

“Ooo..ini kerja icha ya!Napa tak ajak abang sekali join .Main dengan botol tu kan tak best.”Terus aku suakan bantang aku dekat mulut dia.

Icha tanpa membantah terus mengolom batang aku dengan penuh ketagihan bagaikan sudah 10 bulan tak dapat batang.Jilatannya membuat aku terkhayal sebentar.

“Sedap bang…..ssrruuppp..ssrruuppp…ssrruupppp….malam ni abang nak icha puaskan abang.Jadi abang mesti puaskan icha o.k.ssrruupp..ssrruuppp..ssrruuppp!!!!!!!!!!!!”

“O.k malam ni kita main puas o,k…mmmm…aaaaaaaarrgghhh!!!!!!!!!!sedapnya icha.Lagi saying.

Aku terus dirikan icha. Dan mencium bibir dia yang lembut itu.Lidah aku punya sedap dihisapnya.Sambil bercium aku main tetek dia.Peh…Sedap siol Kaki dia diletakkan atas baldi jadi aku dapat idea main berdiri memang kesukaan aku.Tengah icha melayan kesedapan aku terus masukkan batang aku ;

“Arrggghhhh!!Sakit bang….aarrgghh..mmm…mmm..perlahan sikit ….abang..abang mmm..mmm..mmm…mmm..mmm..aarrgghhh..aarrghhh,,,aarrgghhh…aarrghhh..kuat bang ..lagi bang laju lagi……uuuurrrghhhhh!!!!!!!!!sedapnya batang abang panjang…fuck me ..yes……yes…aarrgghhh!!!!!!!!!!!”

“Sedap sayang..malam ni aku akan main aarrghhhhhh…….dengan puas.Arrgghhh…aarrghhh..sedap puki kau…icha..!!!

“Laju bang..aarr….aarrgghh….uuggghhrrr!!!!!!!!!!!!sedapnya .

Aku stop dan hisap tetek dia yang besar dari kiri ….lepas tu ke kanan Aku ni memang suka hisap tetek permpuan.Icha mengosok kepala aku.Aku lihat icha sedang melayan kesedapan yang tak terhingga akibat sedutan aku.Tapi kali ni aku sedut yang paling kuat sekali..

“Arrrgggghhhhh,,,,,,,,,,,mmmmmm…………lagi bang!!!!!!aaarrrrrggghhh…aarrgghh..aarrrgghhhhh.hisap tetek tu kuat lagi…sedapnya bang jangan stop….aarrgggggggggg!!!!!!!!!!!!

Aku pun terus jilatan aku hingga turun ke bawah .Bila ku jilat perutnya icha menggeliat kesedapan.Tangannya tak berhenti meramas teteknya yang kian menegang.Apa yang aku lihat putingnya kian keras.

Akhirnya lubang yang aku cari telah jumpai.Terus aku menjilat biji yang aku inginkan.Suara icha makin lama makin menjadi-jadi bila lidah ku bermain dilubangnya.Airnya makin banyak keluar dan makin laju aku menghirup air yang makin lama makin sedap aku menelan.Ku masuk kan jari ku didalam lubang yang makin licin.

“Uurrgghh..uurrgghhh…..yessssssssssssssssssssssssssssssssss….icha nak sampai dah..laju bang .jangan stop bang.Lagi laju lagi!!!!AAAAARRRRRGGGGHHHHHH!!!

Ku lihat tubuh icha mengeletar kesedapan…ku masukkan kedua-dua jari ku kedalam kedua lubang icha…depan dengan belakang aku jolok dgn jari ku sambil aku menjilat biji.Icha punya klimaks agak lama ku rasakan….tapi aku masih tidak berhenti menjilat biji dan jolok kedua-dua lobang dgn jari .Kerna ku suka melihat perempuan klimaks yang agak lama.Kali ni aku mahu buat seperti mana yang pernah ku lihat didalam filem blue.Lalu ku berdiri dan membalik icha.Kepalanya kebawah sambil mengolom batang ku dan aku pula menjilat pantatnya.Kenikmatan rasa stly ni agak penat tapi kepenatan itu hilang dari fikiran ku yang makin lama makin sedap dgn cara itu.Icha makin ganas kerana icha mengolom batang ku agak ganas dan makin lama makin laju…

Puas sungguh aku bermain oral sex dengan icha. Lepas tu aku berdirikan dia.

“UUrrghhhh!!!!!!!!!!!!kalau icha tahu dari dulu lagi icha dah mintak batang abang”.

“yelah icha pun jual mahal dgn abang”

“Abang memang pro main pantat icha macam nak tercabut rasanya…tapi inilah yang paling best yang pernah icha rasakan .Icha nak abang puaskan icha hari ni.Abang nak main depan ke ..belakang icha kasi janji abang puaskan icha o.k”sambil melancap batang ku.

Lalu aku mendukung icha dan membawa dia ke bilik ku yang agak seluas sedikit ruangnya.Icha makin lama aku lihat membuatkan aku mahu membuat dgn ganas sekali.Yelah pantat yang ketat dan gebu lagi.Icha menjilat badan ku dari atas ke bawah.Koloman icha makin lama makin meyedapkan aku apabila dia memainkan lidah dia di telur ku.Aku membalikkan dia dan membuat aksi 69.Aksi yang paling sedap sekali.Pantat icha ku jilat dengan sepuas yang aku mahukan Sambil icha mengolom batang ku aku fuck mulut dia.

ssrruppp..ssrruuppp….uuu..uuu…uu…ssrruuppp…uu…uu…uu..uu..mm..m……ss.rrruuuupppp!

Aku lihat mulut icha seolah menerima jolokkan dari batang ku ni.Batang aku makin lama ku rasakan makin keras bagaikan batang besi yelah 7 inchi setengah.Icha masih terus menjilat batang ku adakalanya dia menyedut-nyedut telut aku tapi apa yang paling best bila icha menjilat jubo ku.Inilah kali pertama aku rasakan perempuan jilat jubo aku.Tapi aku pun buat seperti mana yang dia buat pada jubo aku.Kesedapannya memang tidak boleh dikatakan dari mulut trylah kalau nak tahu.Aku pun mula menjilat perut perlaha-lahan lepas tu ke tetek dia.Icha pun sama juga buat seperti mana yang aku buat.Patutlah perempuan suka bila tetek dia dihisap memang sedap bila tetek kita di hisap orang.Jari aku tidak berhenti menjolok pantat icha dan icha tetap terus melancap batang ku.Permainan oral sex ini aku buat sampai icha klimak kali ke empat dimana aku nak dia puas paling puas dalam hidup dia.

“Sedap sayang…sedut puting tu..ayang suka…mmmm…mmm”

“Sedap sayang.”

“MMMMMMmmmmm…uurrghhh!!!!!!!!!

Icha makin lama makin merasai keindahan yang menyelubungi tubuhnya.Tanpa ku duga icha mengambil kain tu lalu mengikat tangan ku di hujung katil.Aku tak tahu apa yang hendak dibuat nya tetapi icha mula menyangkung dan menyuakan pantatnya ku mulut ku.

“Suck it…..baby..make me hot.Mmmmmm…uuuuu..aaa..aa..a…a.a…..aaaa….aaa…aa….”

Aku menjilat lurah dan terus menjilat ke arah jubonya.Icha menekan pantatnya ku muka dengan penuh kegairahan.Aku makin lama merasai satu kenikmatan yang sukar aku nak luahkan pada korang tetapi apabila melihat perempuan naik minyak lain macam kita dibuatnya.Itulah yang aku alami dengan icha.Icha terus membuat aksi 69.Lidah aku bagai sudah kebas menjilat pantatnya.Batang aku icha kolom dengan penuh kenafsuan seorang wanita.Sampai habis batang aku diletakkannya didalam mulut.Kalau korang nak tahu bagai kalau tangan diikat dan seorang perempuan duduk mengadap kaki sambil mengangakat kaki korang dan kolom batang korang.Itulah yang aku alami dengan adik ipar ku ini.Makin lama aku lihat icha makin ganas mengerjakan batang aku.

“UUrrgghhh…sedapnya batang ni…mmm..mmm…mmmssrruuppp..ssrruupp..ssrruupp”

“AAhhhh!!!icha abang nak rasa lobang icha….cepat sayang.Abang nak fuck icha.”

Icha membuka ikatan tangan ku setelah 40 minit dia kerja aku dengan posisi tersebut.Penat siol.Tapi kali ni giliran aku kerja pantat dia.Icha duduk di atas ku dan mula memainkan peranannya.Enjutannya makin lama makin laju ..Tak terkira kesedapan yang aku alami cara ini.Aku bangun dan mula menyonyot tetek dia yang sudah keras.Tapi kali ini aku buat yang paling aku kuat dalam hidup ku.Aku lihat icha makin lama bagaikan kena ganja.Sudah ilang arah haluan diiringi dengan jeritan kesedapan.

“Ahh..hh..hh..aa..a…a…mm.m….aaa..a…a…a….aaaaaaaaaaaaa..a…a…aa….uurrghhh!!yes..yes…aa..a…a..a…a…a…a…a…a..mmmm..mmm..”

Mulut aku tidak lari dari menghisap tetek dia icha.Aku ramas dengan kuat dan sedut dengan kuat.Sedap sungguh dengan apa yang aku buat.Aku lihat tetek icha penuh dengan love bite yang aku buat pada tetek dia.Icha makin lama makin sedap merasai batang aku,henjutan dia jangan cakaplah makin lama makin laju.Aku pulak makin lama makin mahu membuat yang agak ganas lagi dari cara yang tadi sambil icha melayan kesedapan aku pulak tengah dok piker cara macam mana pulak nak aku try kali ni.

Aku dukung icha.Kali ni aku nak main dukung .Peehhhh!!!!!mampat betul kali ni aku rasakan batang aku dalam pantat icha.jangan cakaplah icha punya raungan makin lama makin menjadi-jadi.

“Urrhhh!!!sedapnya batang abang..uurgg..uurrgghhh,…uurrgghhh!!!!!Kuat bang icha nak abang buat kuat-kuat.Sedap tu batang abang icha nak…..sssssaaaaaayyyyyyaaannnggggg!”mulut icha tidak berhenti melafazkan kata-kata nikmat dari batang aku.Sememangnya main dukungHenjutan demi henjutan aku teruskan tapi aku tak pasti apa yang aku lihat adalah dalam 20 minit aku main dukung dengan icha.Aku pun baringkan icha ke lantai,kami membuat berdua membuat 69 pantat dia ku lihat makin sempit dan aku masuk 3 jari aku didalam pantat dia sambil aku menjolak dekat lubang jubo icha.Rengekkan dia bukan main menjadi-jadi sambil mulut dia mengolom batang aku.Selepas itu aku kata kat icha yang aku nak main jubo dia ,dia setuju dia katakana pada ku yang dia nak aku pecahkan dara jubo dia kat aku kalau boleh main sampai dia puas.Perlahan-lahan aku masukkan batang aku didalam jubo icha tak susah pulak ku rasakan nak masuk kat lubang jubo icha ni mungkin kerana dan sedap dari tadi aku mengerjakan pantat dia jadi mungkin lubang jubo dia pun memberikan batang aku masuk kedalam.Peh yang ini memang aku suka main sambil berdiri dari belakang sambil meramas tetek icha.

“Urrhhh!!sedapnya….jangan stop bang”

“Sedap tak sayang style ni”Sambil aku meramas tetek icha.

“Sedap bang …..mmmm..mm….mmmmm….aaarrgghhhh….aaaarrgghhh!!!Sedap batang kat jubo icha ni.Arrghh..aarrgghhh…arrghhhh…aarrgghhh…aarrgghhh!!!!!”

“Ketatnya jubo icha.Kemut sayang abang nak rasa jubo icha kemut,UUUUrrrggghhhhh!!!!!!!!!!!SEDAPNYA SAYANG”

Makin sedap pula aku main cara ini.Lidah ku di lehernya .Tangan kiri ku ditetek kiri dan tangan kanan ku main pantat dia.Boleh dikatakan semua anggota ku memainkan peranan untuk memuaskan nafsu aku dengan merogol adik ipar ku sendiri.Sudah sekian lama aku mahu merasa main dengan dia jadi bila dah dapat aku tak mahu melepaskan peluang aku yang sudah aku temui kini.

Icha mula memainkan peranan dia dengan mengenjut perlahan.Tapi kali aku rasakan yang aku nak terpancut.Icha nak aku pancut dalam jubo dia.Tapi dia mahu klimaks serentak dengan aku.Jadi aku teruskan menjolok icha dengan cara yang agak ganas.Icha makin lama aku lihat mata dia hanya mata putih saja yang aku nampak tetek dia punyalah bergoyang tak tentu arah mengikut rentak henjutankan batang ku.Semakin sedap aku membuat henjutan semakin sedap icha menjerit seks.Sedap betul aku menjolok jubo yang masih dara.

“Ahhhh..aahhh..aaa…aa….uummm..mm..mmm….laju lagi sayang..Yes fuck my ass.Kua-kuat sayang…yes..yes…aa…aaa…aaa..aaa…!!!!!!!!!”sambil ia mengentel biji dia yang makin membesar.Aku Suruh icha berdiri.Aku peluk badan dia sambil tetek dia aku ramas.Aku dah tak ingat apa-apa makin laju makin sedap Aku rasakan.

“Icha abang nak pancut dah”

“Kuat lagi bang!!mmmmm…..icha pun nak pancut juga….aaa..a…a.a…aaaaa….aaa.a…mmmmmm!!!!”

“Icha abang pancut sekarang….Iiiiiiiicccchhhhaaaa…..Aaaaaaaaaa….ssedapnya jubo kau!”

“Abang ………aaaaaaaaaaa…ssseeddaaaaaaappppppppppppppppppppppp…..batang abang……uuuuurrgghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.!!!!!!!!

Selepas itu icha terus duduk depan aku sambil mnelan sisa-sisa air aku.Icha makin sedap menelan air ku.Setelah kepenatan aku dan icha duduk bersama sambil bercium.Icha mengatakan pada ku yang dia mahu main dengan aku pada bila-bila masa saja yang aku mahu kerana batang aku ini memang sedap.Aku mengatakan aku tak kisah janji yang penting aku dan icha puas bila buat seks.Aku dudkung icha dan pergi mandi bersama-sama dia.

Itulah pengalaman aku main dengan adik ipar aku.Tapi ini adalah kenyataan dan bukannya fantasi rekaan yang korang pernah baca didalam ni.Aku masih buat seks dengan icha kerana kini dia dudk bersama-sama dengan family ku jadi lagi senang aku main dengan dia.O.klah nanti aku akan ceritakan pada korang mengenai pengalaman pertama aku mula-mula buat seks dengan awek pertama aku o.k.Jadi nantikanlah cerita tersebut dari aku.Namun aku masih ada juga nasihat sedikit pada orang lelaki.Jangan suka sangat buat lancap kerana ia akan membuat korang sensara jadi kalau nak hilang sensara cari lobang lagi sedap.

»»  READMORE...